Para kader Tuberkulosis (TBC) dari Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) kembali mengintensifkan kegiatan penemuan kasus dan pendampingan di tingkat komunitas secara mandiri. Aksi proaktif ini difokuskan pada dua kegiatan utama, yaitu investigasi kontak (IK) pada keluarga pasien TBC serta pendampingan intensif untuk memastikan kepatuhan berobat. Langkah ini merupakan strategi kunci yang dijalankan MSI untuk membantu memutus mata rantai penularan dan menekan laju penyebaran penyakit TBC.
Di lapangan, para kader MSI turun langsung ke masyarakat untuk melakukan kunjungan dari rumah ke rumah (door-to-door) di lingkungan sekitar pasien TBC dampingannya. Selama investigasi kontak, para kader melakukan skrining gejala, lalu mengarahkan dan memfasilitasi kontak erat yang berisiko untuk segera mengakses pemeriksaan dahak di layanan kesehatan terdekat. Sesi kunjungan ini juga dimanfaatkan sepenuhnya untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya etika batuk, ventilasi rumah, gizi, dan dukungan moril bagi pasien.
Kegiatan yang digerakkan murni oleh inisiatif komunitas ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak warga yang mungkin ragu mengakses layanan kesehatan. Koordinator Program MSI menyatakan, "Kami hadir untuk memastikan tidak ada warga yang takut atau bingung saat harus memeriksakan diri. Tugas kami adalah menjemput bola, memberikan pemahaman, dan menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan fasilitas kesehatan demi tercapainya eliminasi TBC."
